Kesehatan Mental

Gambar oleh anthony tran dari Unsplash

Kesehatan Mental (Mental Health) mendapat lebih banyak perhatian terutama sejak pandemi melanda. Kita mulai menyadari pentingnya kesehatan mental sama seperti pentingnya kesehatan jasmani. Pada tahun 2021 yang lalu, Mind Share Partners, sebuah organisasi non-profit yang bergerak di bidang kesehatan mental di tempat kerja, melakukan sebuah survey. Hasilnya menunjukkan bahwa gejala gangguan kesehatan mental meningkat, baik secara jumlah maupun durasinya, serta terjadi pada berbagai kelompok usia.

Sejalan dengan meningkatnya perhatian pada kesehatan mental, kita juga semakin sering diingatkan akan pentingnya self care, program-program bertemakan healing juga makin banyak tersedia. 

Di sisi lain, sejak tahun 1970an, banyak penelitian mengenai manfaat Berkesadaran menemukan hasil positif dari mindfulness based intervention (intervensi berbasiskan Berkesadaran) terhadap gejala gangguan kesehatan mental seperti stress dan depresi. Oleh karenanya, banyak program self care dan healing ini berbasiskan, atau paling tidak dikaitkan, dengan mindfulness atau Berkesadaran.

Ada dua sisi ekstrim dalam sebuah spektrum di mana kita berada terkait dengan situasi ini. Keduanya mencoba mencapai atau menjaga kesehatan mental melalui cara yang seringkali tidak selaras dengan keberadaan kita pada saat itu. 

Sisi yang pertama adalah di mana kita merasa perlu untuk selalu bersemangat, selalu berpikir positif dan selalu baik-baik saja di setiap situasi, apapun situasinya, termasuk dalam situasi yang sangat sulit dan kita sudah tidak sanggup lagi. 

Di sisi lainnya adalah kita yang mudah terbawa arus pola hidup populer yang belum tentu cocok dengan kondisi kita saat ini. Misalnya, kita memaksakan diri untuk mengikuti pola makan sehat tertentu, atau melakukan kegiatan relaksasi yang sifatnya penuh distraksi, setiap kali berhadapan dengan sesuatu yang membuat tidak nyaman. 

Secara mendasar, Berkesadaran adalah sebuah latihan untuk mengalami apa yang ada, apakah sulit atau tidak, apakah nyaman atau tidak, kemudian berjeda dan memilih respon dengan sadar, sesuai dengan kondisi kita saat itu. Jika kita jarang berlatih, memang tidak mudah untuk memahami kondisi kita dengan jernih. Ketika kita sering berlatih, maka kita menjadi lebih peka dan arif.

Contoh sederhana yang paling mendasar dari self care yang Berkesadaran adalah bagaimana kita menanggapi apa yang coba disampaikan oleh tubuh kita sendiri. Sudahkah kita makan ketika kita merasa lapar, dan tidak makan ketika tidak merasa lapar? Apakah kita minum minuman yang membuat tubuh merasa lebih nyaman dan segar ataukah cenderung memilih minuman berdasarkan rasa di lidah? Apakah kita sering menahan keinginan untuk ke kamar kecil karena sedang melakukan sesuatu?

Berkesadaran membantu kita untuk lebih peka akan seluruh keberadaan kita, sehingga mampu berjeda untuk merespon dengan sesuai, tanpa memaksakan diri untuk selalu menjadi positif, ataupun larut dalam pola-pola kekinian yang belum tentu selaras dengan kondisi kita.

Beberapa latihan yang dapat membantu terkait dengan kesehatan mental dapat dibaca di Sahabat Saat Panik dan Gelisah, Sekadar Bahagia, Berbaik Hati. Temukan juga latihan lainnya di Sembilan Spasi.