Hidup kadang menghadirkan orang yang menjengkelkan, dan orang menjengkelkan ini tidak kunjung pergi dari keseharian kita. Latihan kita kali ini adalah mencatat setiap hal yang muncul dalam benak kita setiap kali sedang berbicara dengannya (lisan ataupun tertulis, langsung ataupun tidak langsung).
Coba perhatikan – mana yang lebih menjengkelkan:
apa yang diucapkan/dilakukan oleh orang tersebut, atau
apa yang kita pikirkan tentang ucapan dan kelakuannya?
Coba perhatikan juga – benarkah orang menjengkelkan itu ada?
Atau orang menjengkelkan hanya ada dalam batin kita yang sedang jengkel?
Jeda Tiga Napas merupakan jeda yang kita lakukan dengan benar-benar mengalami tiga napas kita.
Seringkali, latihan ini diartikan sebagai mengambil napas dengan sengaja sebanyak tiga kali. Namun menarik napas sebanyak tiga kali dengan sengaja tidak sama dengan mengalami tiga napas. Kita bernapas tanpa perlu berupaya, sedemikian sehingga kita jarang menyadari napas kita dan bahkan, merasa sulit ketika diminta untuk memperhatikan napas selama beberapa waktu.
Mengalami napas berarti merasakan napas seperti apa adanya, mengalami napas kita yang tidak persis sama dari satu napas ke napas berikutnya, bernapas seperti apa adanya, tanpa perlu mengubah cara ataupun sensasi napas yang kita alami.
Ketika kita mengalami napas seperti apa adanya selama tiga napas, itulah Jeda yang kita berikan kepada diri sendiri dan sekitar kita, selama tiga napas.
Jeda Tiga Napas ini adalah salah satu latihan dalam Berkesadaran yang paling praktis karena dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Mata boleh ditutup, boleh dibuka. Postur tubuh boleh sedang duduk, berdiri, ataupun berbaring. Dilakukannya bisa ketika menunggu meeting mulai, menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, menunggu panggilan telpon kita diangkat oleh penerima telpon, ataupun di saat-saat kita perlu berjeda sejenak.
Latihan sederhana ini memberikan kita kesempatan untuk memutus rantai pikiran kita yang sangat cepat dan melelahkan, juga memberikan kita ruang bagi sedikit kejernihan dalam batin sebelum memulai ataupun melanjutkan aktivitas apapun.”
“Adopt the pace of nature. Her secret is patience.“ “Melangkahlah selaras dengan alam. Kesabaran adalah rahasianya.” ~ Ralph Waldo Emerson