Permainan Hidup, Permainan Tak Hingga

Gambar oleh Theandras Barta dari Pixabay

Hidup adalah permainan,
tapi bukan main-main.
Karena bukan menang atau kalahnya,
tapi justru tangis dan tawanya.

Permainan Hidup bukan mencari pemenang,
tapi bermain untuk merayakan permainan,
yang tak kebetulan dianugerahkan.

Permainan Hidup tak pernah sibuk sendiri,
tapi bersukacita mengajak yang lain,
melalui keteladanan dan kebermanfaatan.

Permainan Hidup adalah tarian peran,
karenanya sadar diperlukan,
bukan sibuk mengeluhkan peran,
apalagi palsu bertopeng peran.

Permainan Hidup tak perlu penonton, 
tak butuh gempita laku,
karena panggung bisa mengusung semu,
dan tepuk tangan bisa menuai candu.

Inilah Permainan Tak Hingga,
bisa jadi penuh drama,
tapi tak pernah pura-pura,
sungguh sarat dalam upaya,
namun terpayungi kepasrahan.

Permainan Tak Hingga bukan untuk menduduki Langit, 
karena mengalami bukan bertransaksi,
tapi menjejak bumi,
disini,
kini.

Tiba Sepenuhnya

Gambar oleh Jon Tyson H dari Unsplash

Hari ini, setiap kali tiba di sebuah tempat, cobalah untuk benar-benar tiba – tidak ada sedikitpun bagian dari keberadaan kita yang tertinggal di tempat lain.

  • Ketika tiba di rumah, melangkah ke dalam rumah tanpa pikiran yang berhubungan dengan tempat lain selain rumah,
  • Ketika masuk ke ruang meeting (rapat), masuklah dengan hanya memikirkan tentang agenda meeting saat itu, tidak masih memikirkan percakapan atau pending (tertunda) di meeting sebelumnya.
  • Ketika tiba di supermarket (pasar swalayan), masuklah dengan memikirkan tentang kegiatan berbelanja yang perlu dilakukan, tidak sambil berpikir tentang berbagai hal yang perlu dilakukan setelah berbelanja.

Tiba Sepenuhnya adalah hadiah terbesar yang bisa kita berikan bagi orang-orang di sekitar kita,
juga hadiah terbesar bagi diri kita sendiri.

Hadiah terbesar ini, invaluable – tak ternilai.

Duduk Bersama Kesulitan

Gambar oleh Luis Villasmil dari Unsplash

Duduklah dengan nyaman, seperti ketika berlatih Duduk Diam.

Rasakan nafas, rasakan tubuh, tidak dengan fokus yang disengaja, tetapi dirasakan mana yang lebih terasa secara alami.

Ketika mulai muncul pikiran dan ingatan, sadari jika ada pikiran-pikiran yang kurang menyenangkan. Kurang menyenangkan di sini tidak perlu berupa sesuatu yang dramatis, cukup hal sehari-hari seperti kecemasan karena ada sesuatu yang terlupa, kekesalan karena lalu lintas yang kacau, atau rencana hari ini yang tidak terwujud.

  • Sadari ketegangan yang muncul dalam tubuh yang menyertai munculnya pikiran ini.
  • Rilekskan ketegangan tersebut.
  • Sadari kembali pikiran tersebut, apakah rasa cemas, kesal ataupun kecewa yang tadi dirasakan masih sekuat sebelumnya?
  • Kembali ke langkah pertama di atas.

Lakukan setiap hari selama 5 menit, atau selama yang dapat dilakukan, meskipun jika yang dapat dilakukan adalah 1 menit atau 10 menit.

Jika kita tidak dapat mengubah apa yang ada, kita bisa mengubah bagaimana respon kita terhadapnya.

Pelepas Kebiasaan

Gambar oleh Goran Horvat dari Pixabay

Pilih satu atau beberapa hal yang sederhana, dan biasa dilakukan. Lakukan dengan cara yang berbeda. Misalnya:

  • duduk di sisi yang berbeda di ruang meeting (rapat).
  • mengenakan alas kaki dimulai dari kaki kanan dulu, jika biasanya kiri, atau sebaliknya.
  • mengambil lajur yang berbeda ketika berkendara.
  • melakukan pekerjaan atau menerapkan proses kerja yang baru atau berbeda di tempat bekerja.
  • mencoba menerapkan pola pengambilan keputusan atau kebijakan yang berbeda di organisasi.

Sadari apa yang dirasakan, apa yang muncul dalam batin, dan apa yang terjadi dengan tubuh dan nafas.

Sadarkah kita, berapa banyak hal yang kita lakukan, pilihan yang kita ambil, yang sifatnya auto-pilot?

Duduk bersama Pikiran

Gambar oleh Jonas Vincent Xu dari Unsplash

Duduklah dengan nyaman, seperti ketika berlatih Duduk Diam.

Jika ingin, Latihan ini boleh dimulai dengan merasakan nafas atau merasakan tubuh.

Dalam batin kita, selain banyak perasaan yang muncul dari saat ke saat, juga banyak sekali pikiran, yaitu ingatan-ingatan masa lalu, dan rencana-rencana yang ingin kita lakukan. Sadari pikiran apapun yang muncul – berbagai kisah dan imajinasi, ingatan ataupun angan-angan. Tidak ada yang salah ataupun benar.

Sadari semuanya:

  • Tanpa menolak, tanpa judging – benar salah, baik buruk, sudah belum, kuno modern, aneh biasa, dan seterusnya……
  • Tidak larut, tidak menanggapi dan membuat kisah baru
  • Tidak juga menganalisa

Coba sadari juga:

  • Jika ada perasaan yang muncul menyertai setiap pikiran yang sedang disadari.
  • Momen kesadaran yang sangat singkat, di mana batin sedang menyadari pikiran.

Setiap kali sadar bahwa baru saja larut dan hanyut dalam ingatan atau jadi berpikir, tidak harus langsung kembali pada nafas ataupun tubuh, lanjutkan menyadari pikiran atau apapun obyek kesadaran yang muncul selanjutnya.

Jika sedang banyak sekali pikiran (dan perasaan) yang muncul sehingga sulit untuk tidak terbawa, biasanya akan membantu untuk menarik beberapa nafas dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan. Lalu, kita bisa berdiam bersama nafas, atau tubuh selama beberapa waktu, sebelum kembali berdiam bersama pikiran (dan perasaan).

Lakukan setiap hari selama 5 menit, atau selama yang dapat dilakukan, meskipun jika yang dapat dilakukan adalah 1 menit atau 10 menit.