Bersyukur

Gambar oleh Debby Hudson dari Unsplash

Luangkan waktu setiap hari, untuk mencatat 10 hal yang kita syukuri.

Betapa banyak hal sederhana yang dapat kita syukuri:
– Hujan menyejukkan di sore hari.
– Jalan sedikit lebih lengang sehingga tidak terlambat.
– Jalan sangat macet sehingga punya me time lebih lama sebelum tiba di rumah.
– Makan bersama keluarga yang menyengkan.
– Bangun di pagi hari.
– Pegal-pegal setelah diajak berlari, mendaki, lalu bersepeda.
– Film yang seru dan menghibur.
– Punya pekerjaan.
– Es kopi susu yang nikmat.
– Membuka mata.

    Sungguhkah kita membutuhkan alasan untuk senantiasa bersyukur?

    Sekadar Bahagia

    Selama 7 hari ke depan,
    Setiap harinya,
    Lakukan paling sedikit 5 hal yang menyenangkan.

    Gambar oleh Jill Wellington dari Pixabay

    Tidak perlu berupa sesuatu yang extra-ordinary (luar biasa),
    Tidak harus hal yang sama setiap harinya.

    Mulai dari bernyanyi keras-keras sesuka hati,
    Makan snack kesukaan ditemani teh atau kopi hangat,
    Nonton komedi ringan sebelum tidur,
    Membuat origami, menggambar, atau main monopoli.

    Amati rasa yang muncul,
    Amati pikiran yang hadir,

    Lakukan ini benar-benar selama 7 hari berturut-turut, Tidak peduli sedang sesibuk apa pun,

    Tidak peduli sedang seburuk atau sebaik apa pun hari itu.

    Bahagia,
    tidakkah sesederhana itu?

    Duduk Bersama Perasaan

    Gambar oleh Gino Crescoli dari Pixabay

    Duduklah dengan nyaman, seperti ketika berlatih Duduk Diam.

    Jika ingin, latihan ini boleh dimulai dengan merasakan napas atau merasakan tubuh seperti yang biasa kita lakukan dalam Duduk Bersama Napas dan Duduk Bersama Tubuh.

    Dalam batin kita, banyak perasaan yang muncul dari saat ke saat. Kali ini, kita akan berlatih duduk bersama dengan perasaan.

    Sadari perasaan apa pun yang muncul—rasa kesal, sedih, bahagia, khawatir, pegal, tenang, bosan, mengantuk, atau rasa apa pun. Rasa dapat bersifat fisik atau yang terasa dalam tubuh, ataupun bersifat mental atau yang muncul di dalam batin.

    Sadari semuanya:

    • Tanpa menolak, tanpa judging (menilai)
    • Tidak larut, tidak terbawa perasaan
    • Tidak juga menganalisa

    Coba sadari juga:

    • Jika ada pikiran yang muncul mendahului ataupun mengikuti perasaan yang sedang disadari.
    • Momen kesadaran yang sangat singkat ketika batin sedang menyadari perasaan

    Setiap kali sadar bahwa baru saja terbawa perasaan, tidak harus langsung kembali pada napas ataupun tubuh, lanjutkan menyadari perasaan yang muncul selanjutnya.

    Jika sedang banyak sekali perasaan yang muncul sehingga sulit untuk tidak terbawa, biasanya akan membantu untuk menarik beberapa napas dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan. Lalu, kita bisa berdiam bersama napas, atau tubuh selama beberapa waktu, sebelum kembali berdiam bersama perasaan.

    Lakukan setiap hari selama 5 menit, atau selama yang dapat dilakukan, meskipun jika yang dapat dilakukan adalah 1 menit atau 10 menit.

    Metode & Non-Metode

    Gambar oleh Tim Mossholder dan Matt Hardy dari Unsplash

    Pada suatu momen,
    kita bertujuan,
    kita bersikap objektif,
    kita mengukur,
    kita membandingkan untuk memilih satu,
    karenanya logika dibutuhkan.
    Inilah Metode.

    Di momen yang lain,
    kita tak bertujuan,
    kita bersikap subjektif,
    kita merasa,
    kita menyandingkan dan memilih beberapa,
    karenanya intuisi diperlukan.
    Inilah Non-Metode.

    Metode dan Non-Metode adalah paradoks
    Seperti bertentangan,
    namun sejatinya saling melengkapi,
    dan perlu dijalani sekaligus,
    dalam Berkesadaran.

    Metode dan Non-Metode tidak lagi relevan,
    ketika batin tidak lagi menanggapi,
    ketika Sadar.

    Duduk Bersama Napas

    Gambar oleh Aaron Burden dari Unsplash

    Duduklah dengan nyaman, seperti ketika berlatih Duduk Diam.

    Alami napas,

    Bukan membayangkan atau memikirkan tentang napas, juga tidak mengatur napas.

    • Napas dapat dirasakan dan dialami melalui sensasi yang terasa di lubang hidung ketika udara masuk dan keluar, atau
    • Melalui gerakan kembang-kempis di area abdomen atau perut.
    • Pilih salah satu, bukan merasakan dua-duanya.
    • Sadari dan alami napas seperti apa adanya—napas yang panjang, atau pendek, atau tidak terasa—dirasakan dan dialami.

    Lakukan setiap hari selama 5 menit, atau selama yang dapat dilakukan, meskipun jika yang dapat dilakukan adalah 1 menit atau 10 menit.