Kebiasaan dan Ketidakbiasaan

Gambar oleh Joshua Earle dari Unsplash

Kebisaan berawal dari kebiasaan.
Ketidakbisaan berakhir dari menjalani ketidakbiasaan.

Biasa dan tidak biasa perlu dialami.

Biasa dapat memanjakan,
sebagaimana tidak biasa dapat menakutkan.

Biasa dapat melenakan,
sebagaimana tidak biasa dapat menggelisahkan.

Orang yang perlu membiasakan,
perlu melepaskan kemahirannya,
dan mendaki jalan ketidakbiasaan,
menuju kondisi dan situasi baru,
yang memang serba tak tentu.

Berkesadaran mengajak kita untuk
biasa akan hal yang tidak biasa,
dan tidak biasa akan hal yang biasa.

Kita berlatih dan berserah,
belajar tanpa menggenggam,
melalukan dengan peduli,
dengan tekun berupaya,
sekaligus tenteram berserah.

Karena mahir adalah persepsi,
sebagaimana bakat juga ilusi.

Semuanya hadir,
lahir dari keselarasan,
dalam Berkesadaran.

Pelepas Kebiasaan

Gambar oleh Goran Horvat dari Pixabay

Pilih satu atau beberapa hal yang sederhana, dan biasa dilakukan. Lakukan dengan cara yang berbeda. Misalnya:

  • duduk di sisi yang berbeda di ruang meeting (rapat).
  • mengenakan alas kaki dimulai dari kaki kanan dulu, jika biasanya kiri, atau sebaliknya.
  • mengambil lajur yang berbeda ketika berkendara.
  • melakukan pekerjaan atau menerapkan proses kerja yang baru atau berbeda di tempat bekerja.
  • mencoba menerapkan pola pengambilan keputusan atau kebijakan yang berbeda di organisasi.

Sadari apa yang dirasakan, apa yang muncul dalam batin, dan apa yang terjadi dengan tubuh dan nafas.

Sadarkah kita, berapa banyak hal yang kita lakukan, pilihan yang kita ambil, yang sifatnya auto-pilot?