Bagaimana cukup adalah cukup?
Yang bukan cukup karena malas melanjutkan?
Yang bukan cukup karena harus menunjukkan?
Sepertinya perlu berlatih mengundang kepekaan
Sehingga diizinkan untuk merasakan, membedakan, dan menjalankan yang perlu.
Bagaimana cukup adalah cukup?
Yang bukan cukup karena sibuk sendiri
Yang bukan cukup karena tak peduli
Sepertinya perlu berlatih mengundang keterjalinan
Agar diizinkan menunggu maupun menanggapi dalam teguh dan teduh.
Bagaimana cukup adalah cukup?
Yang bukan cukup karena norma
Yang bukan cukup karena biasa
Sepertinya perlu berlatih mengundang kearifan
Supaya diizinkan mendalami benar, baik, dan indah yang juga bijak.
Peka, terjalin, arif
Ketiganya tak pernah bisa dipastikan.
Kita hanya terbuka untuk mengundangnya
melalui berlatih yang juga berserah.
Sehingga cukup memang sejatinya cukup.