Ketika membaca dan menulis adalah sama,
karena membaca juga menuliskan persepsi ke dalam batin,
karena menulis adalah mengekspresikan yang terbaca.
Ketika berbicara dan mendengar adalah sama,
karena berbicara adalah mewacanakan yang terdengar di hati,
karena mendengar adalah membicarakan resonansi yang hadir.
Ketika benar dan salah adalah sama,
karena benar adalah kesalahan yang tak terbaca,
karena salah adalah kebenaran yang tak terungkap.
Ketika pengkotak-kotakan itu berakhir,
ketika dikotomi itu tidak relevan lagi,
ketika saya juga kamu,
ketika kami juga mereka,
ketika multi-isme dan dualisme itu pudar,
sirna,
hilang.
Itulah Sadar.
You must log in to post a comment.